Jumat, 29 September 2017

penambalan kekeroposan struktur kolom beton dengan metode Grouting

1.               1   Latar belakang
Beton merupakan salah satu dari komponen struktur konstruksi baik pada gedung maupun jembata dan biasanya dibangun dengan konstruksi beton bertulang. kolom suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga kekeroposan pada kolom bias menyebabkan keruntuhan.
Beton tidak selalu dapat sepenuhnya berprilaku seperti yang kita inginkan, beberapa bentuk gejala dasar yang bisa berakibat buruk pada beton yang diharapkan tidak terjadi, akibatnya tidak saja penurunan kinerja material. tetapi juga berkurangnya kinerja struktur secara keseluruhan sehingga masa waktu layan rencana akan berkurang.
 Faktor penyebab keretakan beton saat pembuatan beton bertulang yaitu sifat betonnya, suhu, korosi pada tulangan, proses pembuatan yang kurang baik, material yang kurang baik,  cara penulangannya, pembebanan dan faktor lingkungan. Itu bisa menyebababkan kerusakan atau kekeroposan pada kolom. Untuk meningkatkan kemampuan struktur tersebut maka kuat nominal penampang harus ditingkatkan dengan cara memperbesar dimensi atau dengan cara eksternal. Diharapkan kekuatan bertambah atau dengan  kekuatan semula dari struktur untuk mengatasi kekeroposan beton bias dilakukan grouting.
Menurut PT. Niaga Artha Chemcons, 2002, Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau rongga dalam sebuah struktur.material yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah material yang tidak memiliki sifat susut dan bahkan cenderung memiliki karakteristik expand / mengembang dalam skala kecil biasanya antara 0,5 % s/d 1,5 %.Grouting pula sering digunakan sebagai istilah dalam pekerjaan perbaikan beton yang mengalami keropos , gompal atau pecah.
Menurut Yurmansyah I, Mukhlis, 2009. Perbaikan pada retak yang terjadi pada lantai yaitu dengan cara grouting/ suntikan bahan perekat. Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau rongga dalam sebuah struktur. Metode ini adalah sesuatu cara perbaikan retak beton yang retaknya antara 0,2 mm sampai dengan 5,00 mm agar menjadi satu kesatuan kembali (homogen), sehingga retak beton dapat diperbaiki dan komponen beton dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
Menurut Lajuna Consuliani, 2013, metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami spalling, kropos dan kerusakan retak retak dengan kedalaman retakan yang cukup dalam dan lebar,retakan sampai selebar 20 mm, hingga tulangan tidak terlindungi lagi oleh selimut beton dan dapat mengakibatkan tulangan mengalami korosi.
Kerusakan konstruksi beton dapat dilakukan perbaikan dengan metode grouting sehingga bisa memperbaiki kekeroposan pada beton. Pada pembahasan  laporan ini untuk lebih mengetahui metode grouting.

2.         Indentifikasi masalah
Apakah penambalan grouting kolom yang keropos atau retak dapat menambah
kekuatan pada struktur beton ?

3.         Tujuan dan manfaat
Menentukan kekuatan grouting pada penambalan keretakan  atau keropos pada
konstruksi beton yang mengalami kekeroposan.