1. 1. Latar
belakang
Beton merupakan salah
satu dari komponen struktur konstruksi baik pada gedung maupun jembata dan
biasanya dibangun dengan konstruksi beton bertulang. kolom suatu elemen
struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga
kekeroposan pada kolom bias menyebabkan keruntuhan.
Beton tidak selalu dapat sepenuhnya
berprilaku seperti yang kita inginkan, beberapa bentuk gejala dasar yang bisa
berakibat buruk pada beton yang diharapkan tidak terjadi, akibatnya tidak saja
penurunan kinerja material. tetapi juga berkurangnya kinerja struktur secara
keseluruhan sehingga masa waktu layan rencana akan berkurang.
Faktor penyebab
keretakan beton saat pembuatan beton bertulang yaitu sifat betonnya, suhu,
korosi pada tulangan, proses pembuatan yang kurang baik, material yang kurang
baik, cara penulangannya, pembebanan dan faktor lingkungan. Itu bisa
menyebababkan kerusakan atau kekeroposan pada kolom. Untuk meningkatkan
kemampuan struktur tersebut maka kuat nominal penampang harus ditingkatkan
dengan cara memperbesar dimensi atau dengan cara eksternal. Diharapkan kekuatan
bertambah atau dengan kekuatan semula dari struktur untuk mengatasi
kekeroposan beton bias dilakukan grouting.
Menurut PT. Niaga Artha
Chemcons, 2002, Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau
rongga dalam sebuah struktur.material yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah
material yang tidak memiliki sifat susut dan bahkan cenderung memiliki
karakteristik expand / mengembang dalam skala kecil biasanya antara 0,5 % s/d
1,5 %.Grouting pula sering digunakan sebagai istilah dalam pekerjaan perbaikan
beton yang mengalami keropos , gompal atau pecah.
Menurut Yurmansyah I,
Mukhlis, 2009. Perbaikan pada retak yang terjadi pada lantai yaitu dengan cara
grouting/ suntikan bahan perekat. Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk
mengisi celah atau rongga dalam sebuah struktur. Metode ini adalah sesuatu cara
perbaikan retak beton yang retaknya antara 0,2 mm sampai dengan 5,00 mm agar
menjadi satu kesatuan kembali (homogen), sehingga retak beton dapat diperbaiki
dan komponen beton dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
Menurut Lajuna
Consuliani, 2013, metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami spalling,
kropos dan kerusakan retak retak dengan kedalaman retakan yang cukup dalam dan
lebar,retakan sampai selebar 20 mm, hingga tulangan tidak terlindungi lagi oleh
selimut beton dan dapat mengakibatkan tulangan mengalami korosi.
Kerusakan konstruksi
beton dapat dilakukan perbaikan dengan metode grouting sehingga bisa memperbaiki
kekeroposan pada beton. Pada pembahasan laporan ini untuk lebih mengetahui metode
grouting.
2. Indentifikasi masalah
Apakah penambalan
grouting kolom yang keropos atau retak dapat menambah
kekuatan pada struktur
beton ?
3. Tujuan dan manfaat
Menentukan kekuatan
grouting pada penambalan keretakan atau
keropos pada
konstruksi beton yang
mengalami kekeroposan.