Minggu, 27 Maret 2016

keindahan alam

Dipagi hari nan cerah ini

Suasana terasa sejuk dan damai

Aku merasakan ketenangan

Ketenangan akan kehidupan ini

 

Angin sepoi-sepoi menerpa tubuh ini

Gemericiknya air menambah suasana tambah syahdu

Terdengar kicauan burung-burung bernyanyi

Ya illahi betapa tenang dan damai hati ini

 

Diantara kabut dan embun 

Sinarmu menerangi alam ini

Bunga-bunga berwarna indah

Terlihat bahagia hidup ini

 

Di kejauhan kulihat gunung-gunung menjulang tinggi

Pohon-pohon yang rindang menutupinya  dengan indahnya

Air terjun dari atas puncak gunung menambah keindahan bila memandangmu

Ya Allah betapa indahnya alam semesta ini

Jumat, 18 Maret 2016

Sungguh Mereka Mencintai dunia



 

Hamba dirham dan dinar adalah kehinaan dunia. Orang-orang yang hina dan bodoh tak memiliki cita-cita dan keinginan tertentu. Tuntutan mereka di dalam hidup ini adalah pakaian, pangan, dan kelezatan.
Orang-orang bakhil yang pengecut, lisan-lisan mereka selalu menjilat dalam kehormatan orang-orang yang jujur,m tangan mereka tergenggam engan memberikan bantuan, hati mereka keras dipenuhi dengan kebencian. Mereka mencintai kehidupan dunia dan berbuat banyak untuk menggapainya. Mereka saling mencintai karena masalh duniawi dan mendapatkan kesenangan dengan menyebut-nyebutnya. Mereka mencintai kehidupan dunia dan mengabdi kepadanya. Mereka berdiri di malam-malam yang penuh dengan nafsu diatas kaki-kaki ketamakan. Mereka berpecah belah sekalipun nampak menyatu, dan mereka lapar sekalipun nampak kenyang :
Siapa yang menjaga waktu dalam mengumpulkan hartanya
Dia menjadi takut dengan kefakiran , padahal ia menciptakan kefakiran
Mereka mencintai kehidupan dunia , dan dunia adalah kebahagiaan yang instan dan tidak langgeng, rasa puas terhadapnya cepat berlalu dan tidak tersisa, usianya berputar cepat dan tidak tersisa, usianya berputar cepat dan tidak berlanjut.
Dosa mereka adalah bahwa mereka mencintai kehidupan dunia, dan keburukan mereka adalah bahwa mereka merindukan kehidupan dunia.
Mereka lupa mengingat Allah dan selalu meninggalkan rumah-rumahnya, serta menghalangi dari jalannya, karena mereka mencintai kehidupan dunia.
Mereka memerangi para wali Allah, melanggar hudud (batas-batas hukum) –nya. Dan melanggar kehormatannya, karena mereka mencintai kehidupan dunia.
Mereka bersegara memenuhi syahwat nereka, mereka mencari apa yang mereka inginkan, dan mereka mabuk di dalam kelalaian mereka, dan cukuplah dipahami bahwa mereka benar-benar mencintai kehidupan dunia.

Sabtu, 12 Maret 2016

Tasbih Illahi



Di antara onak dan duri
ada bunga semerbak mewangi
Harum memenuhi semua ruang dan waktu

Diantara sedih dan duka
Masih ada secercah harapan di hati
Kebahagian menanti

diantara sepi dan jenuh
Masih ada tasbih menemani ku
Hingga ku menemukan ketenangan

Diantara ketenangan  dan kedamaian
Masih ada secuil hati sendu
Karena kehilangan ibu ku

Diantara ratap dan tangis
Mengingat waktu-waktu yang lalu
Mun ku berserah diri pada ilahi

Ya illahi , Ya’Rabb..
Ketenangan ini bila aku mengingatmu
Kedamaian ini bila ada di sujudmu

bila sakit menderaku
Aku pasrah pada illahi rabb
Sabar dan usaha yang diraih

Sendu, sakit, perih
Hanya bisa meratapinya
Kemana mencari jalan penyembuhannya

Tuntunlah hambamu ya rabb
Berilah pencerahan dijalanmu
Agar aku kembali pada yang lalu

Jumat, 04 Maret 2016

Berkat Musik Tradisional



Pada suatu hari yang cerah, seorang anak yang bernama Amir yang tinggal  dengan ayahnya, dia kehilangan seorang ibu sejak Amir bayi. Seorang ayah yang merupakan guru seni musik disuatu sekolah SMA. seorang Ayah yang ingin anaknya bisa bermain alat musik tradisional seperti degung. ayah selalu mengajarkan Amir bermain Degung. Pada saat Amir bisa bermain alat musik degung pada saat dia umur 10 tahun. Amir sudah menguasai alat musik degung seperti bonang, saron, jengglong, suling, gong dan kendang.
Pada saat Amir sedang bermain degung, ayah ingin bertanya kepada Amir yang sedang asik bermain degung.
“Mir, kamu mempunyai cita-cita apa ?” tanya ayah.
“aku ingin menjadi dokter yah “ jawabnya Amir yang sedang bermain degung.
“oh bagus mir, tapi ayah pesan kepada amir untuk menjaga musik tradisional ya. Dan kamu harus memberi ilmu mu kepada orang lain agar tetap kuat musik tradisional ini. Bagaikan air bersih yang selalu dijaga agar tidak kotor, dan berilah air bersih kepada orang yang membutuhkan” jawab ayah yang sambil menghentikan amir bermain degung.
Beberapa tahun kemudian, Amir yang duduk di kelas 12 SMA, amir yang termasuk paling cerdas dikelasnya. Amir pun siswa berprestasi di sekokahnya. Amir yang tetap bercita-cita menjadi dokter ,   Sesudah lulus SMA ujian perguruan tinggi sudah dimulai. Amir yang sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan Amir pun mudah mengisi soal-soal tersebut. Amir mengikuti seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri yang berjuang dengan sahabatnya yang bernama Aji. walau mereka berbeda fakultas yang dicita-citakannya.
“Mir kamu gelisah sekali” kata aji.
“iya ji, aku gelisah tidak sabar melihat hasilnya” jawab amir yang sambil memainkan pulpennya.
“sabar mir, semoga kita sukses mencapai tujuan kita” jawab aji.

Beberapa hari kemudian hasil ujian masuk perguruan tinggi negeri sudah tertera di  web universitas tersebut. Amir pun bahagia karena namanya tertera di web tersebut.
“Ayah, aku lulus masuk kedokteran” Amir yang berteriak karena bahagia.
“Hah iya , syukur lah mir” jawab ayah yang terkejut.
“bagaimana temanmu , Aji ?” tanya ayah yang cukup kenal aji karena sering belajar bersama di rumah.
“Aji juga lulus yah” jawab Amir yang sambil tersenyum.

beberapa tahun kemudian Amir yang duduk dibangku perkuliahan kedokteran semester 4. Dia pun sibuk dengan kuliahnya jarang menemani ayahnya. Tetapi pada saat Amir sedang semester 4 ayahnya mengenai penyakit jantung. Terpaksa Amir tidak masuk kuliah karena Amir harus membawa ayahnya kerumah sakit.
Sesudah di cek oleh dokter, ayah Amir harus di operasi karena penyakit ayahnya sudah terlalu parah.
“dok bagaimana dengan keadaan ayah saya .?” tanya amir dengan sedih.
“gini mas amir, ayah kamu harus segera di operasi jika tidak ayah kamu tidak tertolong” jawab pak dokter dengan rasa kasian.
Amir pun bingung untuk mencari uang kemana. Terlambat sudah ayah amir meninggal. Amir merasakan sedihnya hidup ini. Hidup tanpa kedua orang tuanya. Amir memutuskan untuk berhenti kuliahnya karena tidak mampu untuk membayar kuliahnya. Saat amir sedang melamun amir mengingat sampaian ayah pada waktu amir kecil. Pesan dari ayah yang menyuruh amir untuk menjaga musik tradisional. Amir yang cukup menguasai berbagai lagu pada musik degung , amir pun membuka les musik tradisional.
beberapa tahun kemudian amir menjadi orang yang sukses. Dia mempunyai tempat les musik tradisional yang cukup besar dan dia mempunyai teman kerja samanya. “Terimakasih ayah sudah mengajarkan aku” sambil tersenyum ucapan dalam hatinya.